Pengertian Analisis Kinerja Keuangan Menurut Para Ahli

1. Pengertian Kinerja Keuangan Menurut Para Ahli
Menurut Rudianto (2013:189) kinerja keuangan adalah hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh manajemen perusahaan dalam menjalankan fungsinya mengelolah aset perusahaan secara efektif selama periode tertentu. Kinerja keuangan sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengetahui dan mengevaluasi sampai dimana tingkat keberhasilan perusahaan berdasarkan aktivitas keuangan yang telah dilaksanakan.
Menurut Fahmi (2014: 2) kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar.
Sedangkan kinerja keuangan merupakan gambaran mengenai hasil operasi perusahaan yang terdapat dalam laporan keuangan dalam periode tertentu, dan pada dasarnya merupakan cerminan dari kinerja manajemen pada periode tersebut. Kinerja keuangan diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang mungkin dikendalikan dimasa depan. Kinerja bermanfaat untuk memprediksi kepastian perusahaan dalam menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada.

2. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli
Laporan keuangan dibuat dengan maksud untuk memberikan gambaran atau laporan kemajuan yang secara periodik dilakukan pihak manajemen perusahaan yang bersangkutan. Dengan kata lain laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Berikut ini terdapat pengertian laporan keuangan dari pendapatbeberapa ahli dan pakar akuntansi :
Menurut PSAK No. 1 (2015: 1) Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Laporan ini menampilkan sejarah entitas yang dikuantifikasi dalam nilai moneter.
Menurut Farid dan Siswanto (2014: 21) dalam Analisis Laporan Keuangan yang dikutip oleh Irham Fahmi dalam bukunya Manajemen Keuangan mengemukakan bahwa laporan keuangan merupakan informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finasial. Laporan keuangan akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan apabila dianalisa lebih lanjut, sehinga diperoleh informsi yang dapat mendukung kebijakan yang akan diambil.
Menurut Harahap (2013: 105) dalam bukunya yang berjudul Analisis Kritis Atas Laporan Poisis Keuangan bahwa :
“Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapaun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah :Neraca, atau Laporan Laba Rugi atau hasil usaha, Laporan Arus Kas, laporan Perubahan Posisi Keuangan”.
Menurut Bambang Hermanto Mulyo Agung (2012: 2) dalam bukunya yang berjudul Analisa Laporan Keuangan mengungkapkan bahwa :
“Hasil akhir dari proses pencatatan akuntansi biasanya disebut dengan laporan keuangan, jadi laporan keuangan merupakan suatu ringkasan transaksi yang dilakukan dari perusahaan yang terjadi selama satu tahun periode akuntansi atau satu buku, adapun manajemen membuat laporan bertujuan untuk membebaskan diri dari tanggung yang dibebankan kepadanya oleh para pemilik perushanaan”.
Menurut Sutrisno (2008: 9) laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi yang meliputi dua laporan utama yakni neraca dan laporan rugi laba. Dari beberapa pendapat ahli ekonomi di atas.
Sedangkan menurut Kasmir (2010: 7)laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu, maka dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan hasil akhir proses akuntansi yang menjelaskan atau melaporkan kegiatan perusahaan sekaligus untuk mengevaluasi keberhasilan strategi perusahaan dalam pencapaian tujuan yang ingin dicapai.

3. Jenis-jenis Laporan Keuangan Menurut Ahli
Menurut PSAK No.1 (2015: 3) adalah sebagai berikut: Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Posisi Keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya, Laporan Arus Kas atau Laporan Arus Dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu juga termasuk skedul informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industri dan geografisserta pengungkapan perubahan harga. Adapun uraian jenis laporan keuangan sebagai berikut :
a. Pengertian Neraca
Neraca merupakan bagian dari laporan keuangan suatu perusahan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansi yang menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode tersebut. Neraca minimal mencakup pos-pos berikut: kas dan setara kas; piutang usaha dan piutang lainnya; persediaan; properti investasi; aset tetap; aset tidak berwujud; utang usaha dan utang lainnya; aset dan kewajiban pajak; kewajiban diestimasi; ekuitas.
b. Pengertian Laporan laba rugi
Laporan laba rugi menyajikan hubungan antara penghasilan dan beban dari entitas. Laba sering digunakan sebagai ukuran kinerja atau sebagai dasar untuk pengukuran lain, seperti tingkat pengembalian investasi atau laba per saham. Unsur-unsur laporan keuangan yang secara langsung terkait dengan pengukuran laba adalah penghasilan dan beban. Laporan laba rugi minimal mencakup pos-pos sebagai berikut: pendapatan; beban keuangan; bagian laba atau rugi dari investasi yang menggunakan metode ekuitas; beban pajak; laba atau rugi neto.
c. Laporan perubahan ekuitas Dalam laporan ini menunjukkan Seluruh perubahan dalam ekuitas untuk suatu periode, termasuk di dalamnya pos pendapatan dan beban yang diakui secara langsung dalam ekuitasuntuk periode tersebut, pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan yang diakui dalam periode tersebut. Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik termasuk jumlah investasi, penghitungan dividen dan distribusi lain ke pemilik ekuitas selama suatu periode.
d. Laporan arus kas
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
e. Catatan atas laporan keuangan
Yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya. Catatan atas laporan keuangan berisi informasi sebagai tambahan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan memberikan penjelasan naratif atau rincian jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan informasi pos-pos yang tidak memenuhi kriteria pengakuan dalam laporan keuangan

4. Pihak-Pihak yang Berkepentingan Terhadap Laporan Keuangan Menurut Ahli
Ada beberapa pihak yang selama ini dianggap memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan suatu perusahaan, yaitu :
a. Kreditur
Digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman beserta bunganya, baik itu pinjaman jangka pendek maupun jangaka panjang.
b. Investor
Seorang investor berkewajiban untuk mengetahui secara dalam kondisi perusahaan dimana ia akan berinvestasi atau pada saat ia sudah berinvestasi, karena dengan memahami laporan keuangan tersebut artinya ia akan mengetahui berbagai informasi keuangan perusahaan.
c. Pemasok (Supplier)
Mereka yang menerima order untuk memasok setiap kebutuhan perusahaan mulai dari hal-hal yang dianggap kecil sampai yang besar yang mana semua itu dihitung dengan skala finansial. Pemasok juga ingin memastikan apakah perusahaan tersebut sehat keuangannya sehingga kerjasama yang terjalin dapat berlanjut.
d. Debitur
Bagi debitur, analisis dilakukan guna untuk mengetahui apakah perusahaan mampu memenuhi pesanan yang diharapkan.
e. Pengertian Akuntan Publik Menurut Ahli
Akuntan publik adalah mereka yang ditugaskan untuk melakukan audit pada sebuah peusahaan. Dan yang menjadi bahan audit seorang akuntan publik adalah laporan keuangan perusahaan, untuk selanjutnya pada hasil audit ia akan melaporkan dan memberikan penilaian dalam bentuk rekomendasi.
f. Karyawan Perusahaan
Karyawan merupakan mereka yang terlibat secara penuh di suatu perusahaan. Dan secara ekonomi mereka mempunyai ketergantungan yang besar yaitu pekerjaan dan penghasilan yang diterima dari perusahaan tempat bekerja telah begitu berperan dalam membantu kehidupannya. Dengan begitu posisi perusahaan yang tergambarkan dalam laporan keuangan menjadi bahan kajian para karyawan dalam memposisikan keputusan kedepannya nanti.
g. Pemerintah
Pemerintah memanfaatkan laporan keuangan ini dalam rangka menentukan besarnya pajak yang dibayar oleh setiap perusahaan berdasarkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.

5. Tujuan Laporan Keuangan Menurut Para Ahli
Tujuan Laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu perusahaan dari susdut angka-angka dalam satuan moneter.
Tujuan laporan keuangan menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (2015:3) adalah tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Dalam laporan keuangan dibuat dan disusun oleh akuntan. Para akuntan memahami dengan benar bahwa laporan keuangan yang dibuat tersebut akan menjadi informasi keuangan bagi banyak pihak. Oleh karena itu akuntan harus memahami betul tujuan sutau pelaporan keuangan.
Secara garis besar dapat dikatakan analisis laporan keuangan suatu perusahaan dilakukan dengan tujuan sebagai berikut:
a. Screening dalam memilih alternative investasi atau merger.
b. Forecasting atau meramalkan kondisi keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.
c. Mendiagnosis adanya masalah-masalah yang terjadi, baik itu dalam manajemen operasi, keuangan dan masalah lain.
d. Sebagai alat evaluasi kinerja manajemen, operasi, dan efesiensi.
Sedangkan menurut Kasmir (2010: 11) tujuan pembuatan dan penyusunan laporan keuangan yaitu:
a. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki perusahaan saat ini.
b. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban serta modal yang dimiliki perusahaan saat ini.
c. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu.
d. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam periode  tertentu.
e. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva, pasiva, dan modal perusahaan.
f. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
g. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.

6. Pengertian Analisis Rasio Keuangan Menurut Para Ahli
Menurut Fahmi (2014:48) secara sederhana rasio disebut sebagai perbandingan jumlah, dari suatu jumlah dengan jumlah yang lainnya itulah dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk dianalisis dan diputuskan.
Agar dengan mudah mengetahui tentang keadaan suatu perusahaan serta perkembangannya, maka bagi seorang penganalisis mengenai keuangan perlu adanya peralatan tertentu, dan salah satu analisis yang digunakan untuk hal itu tersebut adalah rasio keuangan. Rasio ini sangat dibutukan oleh pimpinan perusahaan dan para investor terutama yang bersangkut paut dengan penanaman modal. Menurut Home dalam kutipan Kasmir, prinsip-prinsip manajemen keuangan, edisi kesembilan penerbit salemba empat (2012:104) yaitu :
Rasio Keuangan merupakan indeks yang menghubungkan dua angka akuntansi dan diperoleh dengan membagi satu angka dengan angka yang lain. Rasio keuangan digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja perusahaan, dari hasil analisis rasio keuangan ini akan terlihat kondisi kesehatan perusahaan yang bersangkutan.
Analisis rasio keuangan adalah analisis yang berhubungan dengan perkiraan neraca dan laporan laba rugi terhadap satu dengan yang lain, yang memberikan gambaran kondisi keuangan perusahaan serta penilaian terhadap keadaan sutau perusahaan tertentu.
Analisis rasio memudahkan penganalisa mendapatkan gambaran mengenai kondisi dan kebijaksanaan suatu perusahaan, atau dengan kata lain bahwa analisis rasio memudahkan untuk mengetahui apakah suatu perusahaan menggunakan sumber-sumber dananya secara efisisen dan efektif atau tidak.
Penganalisis keuangan dalam mengadakan analisis rasio pada dasarnya dapat dilakukan dengan dua cara perbandingan yaitu :
a. Membandingkan rasio sekarang dengan rasio-rasio dari waktu-waktu yang lalu atau rasio-rasio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama.
b. Membandingkan rasio-rasio dari suatu perusahaan dengan rasio-rasio dari suatu macam perusahaan lain yang sejenis atau industri untuk waktu yang sama.
Maksud dan tujuan diadakannya analisis rasio adalah memberikan penilaian terhadap profitabilitas likuiditas, aktivitas serta solvabilitas, suatu perusahaan, sehingga manajer dapat mengetahui perkembangan keuangan perusahaan, dan akan dapat diketahui hasil-hasil finansial yang sedang berjalan guna perencanaan akan datang.
Rasio-rasio keuangan perusahaan dapat dihitung dengan menggunakan data keuangan yang tersedia, yaitu neraca dan laporan rugi laba perusahaan. Dengan menghitung pos-pos neraca dan laporan rugi laba, kemudian membandingkan angka-angka yang terdapat didalamnya, maka akan timbul bermacam-macam rasio yang dapat dijadikan sebagai ukuran dalam menganalisis dan menginterpretasi-kannya. Untuk memudahkan dalam mengetahui apakah suatu perusahaan menggunakan sumber-sumber dananya secara efektif dan efisien atau tidak, maka ada beberapa rasio yang dapat digunakan.
Mengelompokkan rasio-rasio finansial tersebut menjadi empat antara lain:
a. Rasio profitabilitas (profitability ratio) terdiri atas
1) Return On Equity (ROE) menunjukkan besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
2) Return On Investment (ROI) menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini juga menunjukan efektivitas penggunaan investasi yang dijalankan oleh perusahaan.
b. Rasio likuiditas (liquidity ratio) terdiri atas
1) Rasio Kas (cash ratio) merupakan rasio yang mengukur seberapa besar kas yang tersedia untuk membayar utang.
2) Rasio Lancar (currrent ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya atau utang yang akan jatuh tempoh pada saat ditagih secara keseluruhan.
c. Rasio aktivitas (activity ratio) terdiri atas terdiri atas
1) Collection Periods, menunjukkan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menagih piutang dalam satu periode.
2) Perputaran Persediaan merupakan rasio untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persedian (inventory) ini berputar dalam suatu periode.
3) Perputaran Total Aset (total assets turn over) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan mengukur berapa pendapatan dari setiap aktiva.
d. Rasio solvabilitas (leverage ratio) terdiri atas rasio modal sendiri terhadap total aset. Rasio ini menunjukkan seberapa besar tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor dan besarnya kebutuhan pinjaman.

7. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan Menurut Ahli
Metode dan teknik analisa digunakan untuk menemukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu, atau diperbandingkan dengan alat pembanding lainnya. Dalam melakukan analisa terhadap sebuah laporan keuangan, pada dasarnya ada beberapa jenis analisa yang dilakukan yaitu:
a. Analisa internal
Analisa yang dilakukan oleh pihak manajemen dalam rangka mengukur efisiensi usaha dan menjelaskan perubahan yang terjadi dalam kondisi keuangan perusahaan.
b. Analisa eksternal
Analisa yang dilakukan oleh pihak-pihak luar manajemen perusahaan misalnya bank, calon pemegang saham, dan calon kreditur lain.
e. Analisa horizontal
Analisa ini merupakan analisa perkembangan data keuangan dan data operasi perusahaan dari tahun ke tahun atau mengadakan perbandingan laporan keuangan untuk periode waktu tertentu dengan menetapkan salah satu periode sebagai dasar pembanding.
c. Analisa vertikal
Analisa vertikal ini merupakan analisa laporan keuangan yang terbatas pada satu periode akuntansi saja, sehingga analisa ini hanya membandingkan antara pos satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut.
Prosedur-prosedur atau tahap-tahap dalam melakukan analisis laporan keuangan :
a. Review data laporan
Aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat atau jenis perusahaan yang melaporkan maupun sistem akuntansi yang berlaku.
b. Menghitung
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan baik metode perbandingan, persentase perkomponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.
c. Membandingkan atau mengukur
Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut apakah sangat baik, baik, sedang, kurang baik, dan seterusnya.
d. Menginterpretsi
Interpretasi merupakan inti dari proses analisis sebagai perpaduan antara hasil perbandingan/pengukuran dengan kaidah teoritis yang berlaku. Hasil interpretasi mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam pengelolahan keuangan.
e. Solusi
Langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisis yakni dengan memahami problem keuangan yang dihadapi perusahaan akan suatu solusi yang tepat, sehingga perusahaan mangetahui apa yang harus dilakukan demi mengatasi masalah tersebut.

8. Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan BUMN Menurut Para Ahli
Penilaian kinerja pada perusahaan BUMN dengan melihat tiga aspek yaitu aspek keuangan, aspek operasional, dan aspek administrasi. Penilaian pada ketiga aspek ini memiliki bobot yang berbeda berdasarkan jenis kegiatan yang dijalankan oleh perusahaan. Penilaian pada aspek keuangan dilakukan dengan melihat delapan jenis rasio yang merupakan indikator yang ditetapkan oleh pemerintah untuk mengukur kinerja keuangan BUMN.
Tabel 2.1 : Indikator dan Bobot Penilaian aspek keuangan pada BUMN
No    Indikator    Bobot
    Infrastruktur    Non Infrastruktur
1 Imbalan kepada pemegang saham (ROE)    15    20
2 Imbalan Investasi (ROI)    10    15
3 Rasio Kas    3    5
4 Rasio Lancar    4    5
5 Collections Periods    4    5
6 Perputaran Persediaan    4    5
7 Perputaran Total Aset    4    5
8 Rasio modal sendiri terhadap total aktiva    6    10
Total Bobot    50    70
Sumber : Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP 100/MBU/2002
Berdasarkan tabel diatas dapat di kategorikan menjadi rasio profitabilitas, likuiditas,  aktivitas dan solvabilitas, dengan rincian sebagai berikut :
a. Rasio Profitabilitas
1) Return On Equity (ROE) menunjukkan besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.
2) Return On Investment (ROI) menunjukkan hasil (Return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam perusahaan. Rasio ini juga menunjukkan efektivitas penggunaan investasi yang dijalankan oleh perusahaan.
b. Rasio likuiditas terdiri atas :
1) Rasio kas (cash ratio) merupakan rasio yang mengukur seberapa besar kas yang tersedia untuk membayar utang.
2) Rasio lancar (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya atau utang yang akan jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan.
c. Rasio aktivitas terdiri atas :
1) Collection periods, menunjukkan waktu rata-rata yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam menagih piutang dalam satu periode.
2) Perputaran persediaan merupakan rasio untuk mengukur beberapa kali dan yang ditanam dalam persediaan (inventory) ini berputar dalam suatu periode.
3) Perputaran total asset (total asets turn over) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur perputaran pendapatan dari setiap aktiva.
d. Rasio solvabilitas terdiri atas rasio modal sendiri terhadap total aset. Rasio ini menunjukkan seberapa besar tingkat keamanan yang dimiliki oleh kreditor dan besarnya kebutuhan pinjaman.

Demikian Pengertian Analisis Kinerja Keuangan Menurut Para Ahli, semoga dapat bermanfaat.

Artikel yang terkait :
- Latar Belakang Analisis Kinerja Keuangan pada PT Pertamina (Persero)
- Pengertian Analisis Kinerja Keuangan Menurut Para Ahli
- Uraian Tugas dan Tanggung Jawab PT Pertamina (Persero) 2018
- Analisis Kinerja Keuangan pada PT Pertamina (Persero)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel