Latar Belakang Sistem Informasi Pendistribusian pada PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar
Thursday, 28 September 2017
Masalah era globalisasi saat ini dunia usaha di hadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya dengan lebih efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan perusahaan. Sebagian besar perusahaan menetapkan persoalan laba sebagai tujuan perusahaan, untuk dapat mencapai tujuan tersebut, manajemen perusahaan harus dapat mengkoordinir secara rasional sumber-sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Sejalan dengan tingginya tingkat persaingan, perkembangan perekonomian dan kemajuan teknologi maka, peranan informasi menjadi sangat penting demi kemajuan suatu perusahaan. Informasi yang diperoleh dari pengolahan data akurat dan berdaya guna merupakan sarana bagi pihak manajemen dalam mengelola perusahaan dan sebagai pelaporan bagi pihak-pihak yang berkepentingan, chusing yang dikutip oleh Bradiwa (2008:3), Sistem akuntansi adalah suatu sistem yang menerima input data dalam instruksi dan mengeluarkan hasilnya, Jhon F.Nash (1995:8),Untuk itu diperlukan pendelegasian wewenang dan tanggung jawab agar efesiensi dapat tercapai dan tentunya dengan sistem akuntansi yang efektif.
Pada umumnya ukuran berhasilnya suatu perusahaan adalah berapa besar peningkatan volume dan nilai penjualan serta laba yang didapat dari investasinya yang dipertanggung jawabkan melalui laporan keuangan, Salah satu perusahaan yang menerapkan sistem informasi Distribusi adalah PT.PERTAMINA (PERSERO) yang merupakan perusahaan minyak terbesar di Indonesia, seiring dengan berkembang pesatnya persaingan dengan berdatangannya perusahaan minyak kelas dunia lainnya di Indonesia menuntut adanya suatu sistem informasi distribusi yang memadai dan sejalan dengan perkembangan teknologi serta informasi serta luasnya pasar yang akan ditangani.
Untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan terhadap sistem informasi yang dikembangkan, maka dalam pelaksanaanya manajemen harus memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi distribusi. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, sebab suatu sistem akan tidak efektif dalam membantu pekerjaan apabila ketika penentuannya tidak melibatkan pemakai sistem informasi Distribusi.
Sistem informasi Distribusi sangat bermanfaat bagi perusahaan sebagai sarana menciptakan sistem pengawasan dalam suatu perusahaan, Sistem informasi Pendistribusian barang produksi mulai dari produksi barang sampai ke pengecer didukung dengan SIA sehingga perusahaan dapat bekerja lebih efisien dan efektif.SIA merupakan alat untuk mengontrol yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan beserta informasi lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi.
Secara umum Distribusi merupakan suatu aspek yang penting dalam pemasaran. Disisi lain distribusi juga suatu kegiatan pemasaran yang berguna untuk melancarkan kegiatan penyaluran barang dari seorang produsen kepada konsumen (Wikipedia, 2014), Kegiatan Distribusi sudah berlangsung di Perusahaan PT PERTAMINA (Persero) MOR VII MAKASSAR.
Menurut (William J.Stanton, 1996;6) Tujuan Saluran Distribusi yaitu 1) meningkatkan pelayanan bagi pelanggan; 2) mengurangi biaya distribusi; 3) meningkatkan volume penjualan; 4) menstabilkan harga; 5)penyesuaian pada perbedaan produksi dan komsumsi; 6) mempengaruhi pilihan saluran dan lokasi perantara.
PT.PERTAMINA (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi seperti minyak, gas serta energi terbarukan. Selama undang-undang (UU) nomor 8 tahun 1971 berlaku hanya pertamina satu-satunya perusahaan utama migas Negara yang di berikan wewenang langsung oleh pemerintah, namun setelah berlakunya UU nomor 22 tahun 2001 status ini tidak lagi di miliki pertamina. Oleh karenanya tak hanya pertamina saja yang berperan sebagai perusahaan utama dalam negeri yang menjalankan bisnis dalam bidang ini maka penetapan strategi pemasaran yang tepat akan menjadi bagian 4 penting menjalankan eksistensinya sebagai perusahaan yang bergerak di industri minyak dan gas. Pertamina kini menjalankan bisnis dari sektor hulu hingga hilir dari bagian eksploitasi, pengolahan, pengangkutan, peyaluran hingga di terima oleh konsumen akhir. Semakin berkembang dan bertambahnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas membuat perusahaan yang kini telah menjadi PT PERTAMINA (Persero). Dalam menjalankan peran strategis PT PERTAMINA (Persero) lahir dengan terobosan produk yang lebih inovatif guna memberikan pilihan dengan kondisi konsumen Indonesia yang heterogen.
Dalam menjalankan peran strategis PT PERTAMINA (Persero) hadir dengan terobosan produk yang inovatif guna memberikan pilihan dengan kondisi konsumen Indonesia yang heterogen. Salah satu produk inovatif yang baru di keluarkan PT PERTAMINA (Persero) di bidang domestic gas yaitu bright gas 12 Kg. bright gas 12 Kg merupakan produk inovasi LPG non-subsidi yang telah di keluarkan PT PERTAMINA (Persero), dengan dikeluarkannya produk baru bright gas 12 kg inin juga dapat mengurangi kelangkaan LPG yang biasa terjadi dimasyarakat. Salah satu penyebab kelangkaan LPG adalah Pertamina mengurangi jatah pasokan/kouta, Masalah yang sering terjadi dalam proses transaksinya, Masalah “backlog” administrasi dimana salah satu dari proses pembuatan LO->DO->GI->GR tidak dilakukan secara berurutan contohnya pembuatan LO tanggal 1 April, DO tanggal , GI tanggal 4 april, GR tanggal 3 april, GI dan GR tidak dilakukan secara berurutan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan sistem informasi distribusian adalah sistem informasi yang menyediakan data-data transaksi dan informasi mengenai penyaluran barang produk dari produsen ke konsumen maka dari itu penulis membahas mengenai pendistribusian LPG Bright Gas, menghasilkan laporan distribusi LPG kepada kepala depot agen, agen, maupun kepada PT PERTAMINA (Persero) secara cepat dan akurat sehingga perusahaan dapat bekerja lebih baik, efektif, dan efisien. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat berguna untuk menunjang kinerja manusia dalam hal pengolahan data. Maka dari latar belakang tersebut penulis mencoba untuk melakukan perancangan sistem informasi akuntansi diberi judul “SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI LPG BRIGHT GAS PADA PT PERTAMINA (Persero) MOR VII MAKASSAR”.
Pada umumnya ukuran berhasilnya suatu perusahaan adalah berapa besar peningkatan volume dan nilai penjualan serta laba yang didapat dari investasinya yang dipertanggung jawabkan melalui laporan keuangan, Salah satu perusahaan yang menerapkan sistem informasi Distribusi adalah PT.PERTAMINA (PERSERO) yang merupakan perusahaan minyak terbesar di Indonesia, seiring dengan berkembang pesatnya persaingan dengan berdatangannya perusahaan minyak kelas dunia lainnya di Indonesia menuntut adanya suatu sistem informasi distribusi yang memadai dan sejalan dengan perkembangan teknologi serta informasi serta luasnya pasar yang akan ditangani.
Untuk menunjang pencapaian tujuan perusahaan terhadap sistem informasi yang dikembangkan, maka dalam pelaksanaanya manajemen harus memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi distribusi. Keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem, sebab suatu sistem akan tidak efektif dalam membantu pekerjaan apabila ketika penentuannya tidak melibatkan pemakai sistem informasi Distribusi.
Sistem informasi Distribusi sangat bermanfaat bagi perusahaan sebagai sarana menciptakan sistem pengawasan dalam suatu perusahaan, Sistem informasi Pendistribusian barang produksi mulai dari produksi barang sampai ke pengecer didukung dengan SIA sehingga perusahaan dapat bekerja lebih efisien dan efektif.SIA merupakan alat untuk mengontrol yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan beserta informasi lainnya yang diperoleh dari proses rutin transaksi akuntansi.
Secara umum Distribusi merupakan suatu aspek yang penting dalam pemasaran. Disisi lain distribusi juga suatu kegiatan pemasaran yang berguna untuk melancarkan kegiatan penyaluran barang dari seorang produsen kepada konsumen (Wikipedia, 2014), Kegiatan Distribusi sudah berlangsung di Perusahaan PT PERTAMINA (Persero) MOR VII MAKASSAR.
Menurut (William J.Stanton, 1996;6) Tujuan Saluran Distribusi yaitu 1) meningkatkan pelayanan bagi pelanggan; 2) mengurangi biaya distribusi; 3) meningkatkan volume penjualan; 4) menstabilkan harga; 5)penyesuaian pada perbedaan produksi dan komsumsi; 6) mempengaruhi pilihan saluran dan lokasi perantara.
PT.PERTAMINA (Persero) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang energi seperti minyak, gas serta energi terbarukan. Selama undang-undang (UU) nomor 8 tahun 1971 berlaku hanya pertamina satu-satunya perusahaan utama migas Negara yang di berikan wewenang langsung oleh pemerintah, namun setelah berlakunya UU nomor 22 tahun 2001 status ini tidak lagi di miliki pertamina. Oleh karenanya tak hanya pertamina saja yang berperan sebagai perusahaan utama dalam negeri yang menjalankan bisnis dalam bidang ini maka penetapan strategi pemasaran yang tepat akan menjadi bagian 4 penting menjalankan eksistensinya sebagai perusahaan yang bergerak di industri minyak dan gas. Pertamina kini menjalankan bisnis dari sektor hulu hingga hilir dari bagian eksploitasi, pengolahan, pengangkutan, peyaluran hingga di terima oleh konsumen akhir. Semakin berkembang dan bertambahnya perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas membuat perusahaan yang kini telah menjadi PT PERTAMINA (Persero). Dalam menjalankan peran strategis PT PERTAMINA (Persero) lahir dengan terobosan produk yang lebih inovatif guna memberikan pilihan dengan kondisi konsumen Indonesia yang heterogen.
Dalam menjalankan peran strategis PT PERTAMINA (Persero) hadir dengan terobosan produk yang inovatif guna memberikan pilihan dengan kondisi konsumen Indonesia yang heterogen. Salah satu produk inovatif yang baru di keluarkan PT PERTAMINA (Persero) di bidang domestic gas yaitu bright gas 12 Kg. bright gas 12 Kg merupakan produk inovasi LPG non-subsidi yang telah di keluarkan PT PERTAMINA (Persero), dengan dikeluarkannya produk baru bright gas 12 kg inin juga dapat mengurangi kelangkaan LPG yang biasa terjadi dimasyarakat. Salah satu penyebab kelangkaan LPG adalah Pertamina mengurangi jatah pasokan/kouta, Masalah yang sering terjadi dalam proses transaksinya, Masalah “backlog” administrasi dimana salah satu dari proses pembuatan LO->DO->GI->GR tidak dilakukan secara berurutan contohnya pembuatan LO tanggal 1 April, DO tanggal , GI tanggal 4 april, GR tanggal 3 april, GI dan GR tidak dilakukan secara berurutan.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan sistem informasi distribusian adalah sistem informasi yang menyediakan data-data transaksi dan informasi mengenai penyaluran barang produk dari produsen ke konsumen maka dari itu penulis membahas mengenai pendistribusian LPG Bright Gas, menghasilkan laporan distribusi LPG kepada kepala depot agen, agen, maupun kepada PT PERTAMINA (Persero) secara cepat dan akurat sehingga perusahaan dapat bekerja lebih baik, efektif, dan efisien. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang sangat berguna untuk menunjang kinerja manusia dalam hal pengolahan data. Maka dari latar belakang tersebut penulis mencoba untuk melakukan perancangan sistem informasi akuntansi diberi judul “SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI LPG BRIGHT GAS PADA PT PERTAMINA (Persero) MOR VII MAKASSAR”.