PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar

Gambaran Umum PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar

Profil PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar
PT PERTAMINA (Persero) MOR VII Makassar, area sulawesi  berkedudukan di Marketing Operation Region VII yang beralamat Jl.Garuda No.1 Makassar Sulawesi Selatan, No Telpn (0411) 871181 ext 7191 . Fax (0411) 835419.Sebagai lokomotif perekonomian bangsa pertamina merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang energi meliputi minyak, gas serta energi baru dan terbarukan. Dengan pengalaman lebih dari 55 tahun, pertamina semakin percaya diri untuk berkomitmen menjalankan kegiatan bisnisnya secara profesional dan penguasaan teknis yang tinggi mulai dari kegiatan hulu sampai hilir.
Sejak didirikan pada 10 Desember 1957, pertamina menyelenggarakan usaha minyak dan gas bumi di sektor hulu hingga hilir. Bisnis sektor hulu pertamina yang di laksanakan di indonesia dan luar negeri meliputi kegiatan di bidang-bidang eksplorasi, produksi, serta trans misi minyak dan gas. Sektor hilir pertamina meliputi kegiatan pengolahan minyak mentah, pemasaran dan niaga produk hasil minyak, gas dan petrokimia, dan bisnis perkapalan terkait untuk pendistribusian produk perusahaan. Sedangkan produk yang di hasilkan meliputi bahan bakar minyak (BBM) seperti premium, minyaktanah, minyak solar, ,minyak diesel, minyak bakar dan non BBM seperti pelumas, aspal, liquevied petroleum gas (LPG). Musicool, serta liquefied natural gas (LNG) , paraxylane, propylene, polytam, PTA dan produk lainya (pertamina, 2012).

Sejarah Berdirinya PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar
Sejarah pertamina EP saling berhubungan dengan sejarah panjang minyak dan gas pencarian di sekitar kepulauan yang di mulai pada awal abad 19. Antara 1871-1885 adalah era awal pencarian sampai penemuan minyak di belanda yang diduduki indonesia. Setelah pengeboran pertama pada tahun 1883 di telaga tiga, pangkalan beranda, sumatra selatan, Royal belanda perusahaan ini didirikan di pangkalan berandan tahun 1885. Sejak itu eksploitas minyak nusantara di mulai.
a. Era 1800: awal pencarian
Di indonesia sendiri, pemboran sumur minyak pertama dilakukan oleh belanda pada tahun 1871 di daerah cirebon. Namun demikian, sumur produksi pertama adalah sumur telaga said di wilayah sumatra utara yang di bor pada tahun 1883 yang di susul dengan pendirian royal dutch company di pangkalan berandan pada 1885. Sejak era itu, kegiatan eksploitasi minyak di indonesia di mulai.
b. Era 1900: Masa perjuangan
Setelah di produksinya sumur telaga ssaid, maka kegiatan industri perminyakan di tanah air terus berkembang. Penemuan demi penemuan terus bermunculan. Sampai dengan era 1950an, penemuan sumber minyak baru banyak ditemukan di wilayah jawa timur, sumatera selatan, sumatera tengah, dan kalimantan timur. Pada masa ini indonesia masih di bawah pendudukan belanda yang di lanjutkan dengan pendudukan jepang, Ketika pecah perang asia timur raya produksi minyak mengalami gangguan. Pada masa pendudukan jepang usaha yang di lakukan hanyalah merehabilitasi lapangan dan sumur yang rusak akibat bumi hangus atau pemboman lalu pada masa perang kemerdekaan produksi minyak terhenti. Namun ketika perang usai dan bangsa ini mulai menjalankan pemerintahan yang teratur, seluruh lapangan minyak dan gas bumi yang ditinggalkan oleh belanda dan jepang dikelolah oleh negara.
c. 1957: Tonggak Sejarah Pertamina
Untuk mengelola aset perminyakan tersebut, pemerintah mendirikan sebuah perusahaan minyak nasianal pada 10 desember 1957 dengan nama PT perusahaan minyak  nasional, disingkat PERMINA. Perusahaan itu lalu bergabung dengan PERTAMIN menjadi PERTAMINA pada 1968. Untuk memperkokohperusahaan yang masih muda ini, pemerintah menerbitkan UU No. 8 pada 197, yang menempatkan PERTAMINA sebagai perusahaan minyak dan gas bumi milik negara. Berdasarkan UU ini, semua perusahaan minyak yang hendak menjalankan usaha di indonesia wajib bekerja sama dengan PERTAMINA. Karena itu PERTAMINA memainkan peran ganda yakni sebagai regulator bagi mitra yang menjalin kerja sama melalui mekanisme Kontrak kerja sma (KKS) di wilayah kerja (WK) PERTAMINA. Sementara di sisi lain PERTAMINA juga bertindak sebagai operator karena juga menggarap sendiri sebagian wilayah kerjanya.
d. Era 2000: Perubahan regulasi
Sejalan dengan dinamika industri migas di dalam negeri, pemerintah menertibkan undang-undang minyak dan gas bumi no. 22 tahun 2001. Sebagai konsekuensi penerapan UU tersebut, pertamina beralih untuk menjadi PT PERTAMINA (persero) dan melepaskan peran gandanya. Peran regulator di serahkan ke lembaga pemerintah sedangkan pertamina hanyan memegang satu BPNIGAS yang di bentuk pada tahun 2002. Sedangkan peran regulator di sektor hilir di jalankan oleh BPH MIGAS yang di bentuk dua tahun setelahnya pada 2004.
Di sektor hulu, pertamina membentuk sejumlah anak perusahaan sebagai entitas bisnis yang merupakan kepanjangan tangan dalam pengelolaan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi minyak, gas dan panas bumi, pengelolaan transportasi pipa migas, jasa pemboran, dan pengelolaan portofolio di sektor hulu. Ini merupakan wujud inplementasi amanat UU No. 22 tahun 2001 yang mewajibkan PT PERTAMINA (persero) untuk mendirikan anak perusahaan guna mengelola usaha hulunya sebagai konsekuensi pemisahan usaha hulu dengan hilir.
e. 2005: Etitas Bisnis Murni
Atas dasar itulah PT PERTAMINA EP didirikan pada 13 september 2005. Sejalan dengan pembentukan PT PERTAMINAEP maka pada tanggal 17 september 2005, PT PERTAMINA (persero)telah melaksanakan penandatanganan kontrak kerja sama (KKS)  dengan BPMIGAS- yang berlaku surut sejak 17 september 2003 – atas seluruh wilayah kuasa pertambangan migas yang dilimpahkan melalui perundangan yang berlaku. Sebagian besar wilayah PT PERTAMINA (persero) tersebut di pisahkan menjadi wilayah kerja (WK) PT PERTAMINA EP. Pada saat bersamaan, PT PERTAMINA EP juga melaksanakan penandatanganan KKS dengan BPMIGAS yang dahulu di kelola oleh PT PERTAMINA (persero) sendiri dan WK yang di kelola PT pertamina (persero) melalui TAC (technical assistance contract) dan JOB EOR (joint operating body enhanced oil recovery).
dengan tingkat pertubuhan produksi rata-rata 6-7 persen per tahun, PT pertamina Ep memiliki modal optimisme kuat untuk tetap menjadi penyumbang laba terbesar PT PERTAMINA (persero), Keyakinan itu juga sekaligus untuk menjawab tantangan pemerintah dan masyarakat yang menginginkan peningfkatan produksi migas nasional.

Sejumlah program strategistelah di rencanakan untuk lebih mengembangkan bisnis. Sejak 2008 Pertamina Ep telah menetapkan 7 titik fokus:
1. Fokus pertama adalah mengamankan produksi di bidang tulang punggung.
2. Fokus kedua adalah optimasi produksi dengan memperbaiki infrastruktur dan fasilitas produksi lapangan yang sudah ada.
3. Berikutnya adalah dua berfokus reaktivasi sumur tua di lapangan produksi dan reaktivasi lapangan tua
4. Fokus ke empat adalah ekstraksi pengeringan pipa transmisi gas kondensat.
5. Fokus berikutnya adalah lebih lanjut revitalisasi enhanched oil recovery (EOR) proyek
6. Fokus terakhir adalah melakukan masukan produksi (POP) pada sumur eksplorasi.

Program strategis lainya adalah akuisisi seismik 3D. Proyek ini bertujuan untuk mengumpulkan data seiismik 3D yang akurat untuk pengembangan lapangan produksi dan minyak pemulihan di tingkatkan (EOR) aplikasi keseluruhan proyek seismik 3D di rencanakan mencapai ±2.700 km 2 program strategis lainya adalah: kerjasama percepatan, percepatan utinisasi, intensifikasi sumber daya, ekselarasi pembuktian sumber daya dan sejumlah program strategis lainya yang terkait dengan operasional perusahaan sehari-hari.
Visi PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar
Menjadi Pemasar LPG & Produk Turunannya Kelas Dunia
Misi PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar
1. Menjalankan Usaha LPG & Produk Turunanya yang meliputi penerimaan,penimbunan,perindustrian dan pemasaran yang terintegrasi berdasarkan prinsip-prinsip komersial yang kuat.
2. Mempertahankan posisi sebagai market leader bisnis LPG dan Produk turunannya dalam negeri.
3. Memberikan layanan dan benefit terbaik kepada stakeholder.

Tata Nilai PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar   
1. Clean (Bersih)
Dikelola secara profesional, menghindari benturan kepentingan,tidak menoleransi  suap menjunjung tinggi kepercayaan dan integras.Berpedoman pada asas-asas tata kelola korporasi yang baik
2. Competitive (Kompetitif)
Mampu berkompetisi dalam skala regional maupun internasional, mendorong pertumbuhan melalui investasi, membangun  budaya sadar biaya dan menghargai  kinerja
3. Confident (Percaya Diri)
Berperan dalam pembangunan ekonomi nasional, menjadi pelopor dalam reformasi BUMN dan membangun kebanggaan Bangsa
4. Custemer-Focused (Fokus pada pelanggan)
Berorientasi pada kepentingan pelanggan, dan berkomitmen untuk memberikan  pelayanan terbaik kepada pelanggan.
5. Commercial (Komersial)
Menciptakan nilai tambahan dengan orientasi komersial,mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip bisnis yang sehat.
6. Capable (Berkemampuan)
Dikelola oleh pemimpin dan pekerja yang profesional dan memiliki talenta dan penguasaan teknis tinggi,berkomitmen  dalam membangun  kemampuan riset dan pengembangan

Kualitas Produk PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar
1. Meningkatkan kualitas dan keandalan produk secara terus menerus dan terukur
2. Menjaga kualitas dan keandalan produk secara terus-menerus dan terukur
3. Menjaga kualitas dalam menjalankan perusahaan,adapun kualitas dari tabung bright gas yaitu :
a) Berdasarkan isi : setiap proses penyimpanan lpg,impor dari aramko,produksi dalam negeri,sudah membawa dokumen (sertivicate of cuality) menggunakan kapal khusus LPG;
b) Tabung:punya namanya fasilitas ritester(bengkel tabung).

Peluang maju PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar
Memberikan peluang yang sama dan seluas-luasnya kepada setiap anggota perusahaan untuk berprestasi dan menduduki posisi sesuai dengan kriteria dan kompetensi jabatan yang ditentukan.
Kepentingan perusahaan
Konsistensi untuk mencegah terjadinya benturan kepentingandan menjamin didalam setiap keputusan yang diambil ditunjukkan demi kepentingan perusahaan,kepentingan yang lain adalah rakyat indonesia dapat menikmati akses terhadap energi terutama minyak dan gas
Pemegang saham
Dalam pengambilan keputusan bisnis akan beriorentasi pada upaya meningkatkan investasi pemegang saham,pemegang saham PT Pertamina adalah pemerintah,100% pemeritah,dibawah kendalikementrian bumn untuk kebijakan berpatokan kepada aturan kementrian sdm.

Struktur organisasi PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar
Struktur organisasi adalah kerangka kerja atau pola pekerjaan dan kelompok tugas yang teratur yang menggambarkan tanggung jawab serta wewenang setiap bagian di dalam suatu organisasi untuk menjamin kelancaran kerja suatu perusahaan atau organisasi.
Dalam suatu organisasi dengan segala aktifitasnya terdapat hubungan antar indifidu yang menjalankan perusahaan tersebut. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan organisasi semakin kompleks hubungan yang ada. Untuk itu perlu dibuat suatu bagan atas struktur organisasi yang memadai sehingga saling berhubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi, struktur organisasi dikelola dengan baik harus di dukung dengan moral karyawan yang mengetahui tentang apa yang diharapkan dari pekerjaan itu cocok dengan struktur organisasi secara keseluruhan, semuanya diarahkan untuk membentuk angkatan loyal dan harmonis, struktur yang dimaksud adalah struktur organisasi yang menjadi dasar dalam pembagian tugas serta tanggung jawab (responsibility) dan kekuasaan, sebagai perusahaan badan usaha milik negara yang bertugas mengelola penambangan minyak dan gas bumi di indonesia mempunyai struktur organisasi yang menggambarkan batas-batas tugas dan tanggung jawab serta hak dari setiap tingkatan jabatan dalam lingkungan PT PERTAMINA (Persero) mengetahui sampai dimana hak dan kewajibanya serta kepada siapa iya harus bertanggung jawab, baik secara langsung maupun tidak langsung, hal ini sngat penting untuk menghindari kecurangan pada perusahaan PT PERTAMINA (Persero) itu sendiri.
Struktur Organisasi Unit Domgas di sulawesi.
GM MARKETING OPERATION REG VII
Gambar 4.1 Struktur organisasi

Uraian Struktur Organisasi PT Pertamina (Persero) MOR VII Makassar Unit Domgas di sulawesi
1. Domestic gas manager region VII
Tugas Utamanya memimpin dan mengendalikan proses bisnis LPG di sulawesi,bertanggung jawab secara operasional kepada seorang GENERAL MANAGER (membawahi seluruh proses bisnis pertamina disulawesi, dan bertanggung jawab juga secara strategi bisnis,kepada seorang Vice President domestic gas LPG Makassar
2. OH Depot domestic gas makassar
Memastikan kelancaran proses penerimaan,penyimpanan dan penyaluran LPG untuk seluruh wilayah  dengan titik suplai utama dari depot LPG Makassar PT Pertamina (Persero)
3. Sr Supervisor sales administration
Tugas utamanya adalah memastikan seluruh kelancaran proses administration di fungsi domestic gas sulawesi yang dibawahinya
4. Sr Supervisor operation sulawesi
Bertanggung jawab untuk untuk perencanaan fungsi pengendalian dan pengontrolan dari pola suplai LPG untuk seluruh wilayah di sulawesi
5. Sales executive lpg industry and gas products
Bertanggung jawab unutk perencanaan , implementasi, monitoring dan evaluasi dan kegiatan sales dan marketing produk LPG industri dan produk turunan LPG diwilayah sulsel
a. Sales exeutive LPG I
Bertanggung jawab untuk perencanaan, inplamentasi monitoring dan evaluasi dari kegiatan sales and marketing lpg kemasan tabung bersubsidi dan non subsidi di wilayah sulsel bagian utara dan sulawesi barat
b. Sales executive LPG II
Bertanggung jawab untuk perencanaan, inplamentasi monitoring dan evaluasi dari kegiatan sales and marketing lpg kemasan tabung bersubsidi dan non subsidi di wilayah sulsel bagian selatan.
c. Sales executive LPG III
Bertanggung jawab untuk perencanaan, inplamentasi monitoring dan evaluasi dari kegiatan sales and marketing lpg kemasan tabung bersubsidi dan non subsidi di wilayah sullawesi utara
d. Sales executive LPG IV
Bertanggung jawab untuk perencanaan, inplamentasi monitoring dan evaluasi dari kegiatan sales and marketing lpg kemasan tabung bersubsidi dan non subsidi di wilayah sulawesi utara dan gorontalo
e.    Sales executive LPG V
Bertanggung jawab untuk perencanaan, inplamentasi monitoring dan evaluasi dari kegiatan sales and marketing lpg kemasan tabung bersubsidi dan non subsidi di wilayah sulawesi tengah.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel