Latar Belakang PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk Cabang Makassar
Wednesday, 30 August 2017
Tugas Akhir / Skripsi - Latar Belakang PT GARUDA INDONESIA (PERSERO) Tbk Cabang Makassar
Dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktifitas. Salah satu aktifitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan kerja. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan atau manusia lainya. Masalah stres adalah masalah yang akhir-akhir ini sering dibicarakan, dan posisinya sangat penting dalam kaitannya dengan produktifitas kerja karyawan. Stres Kerja merupakan salah satu masalah yang serius di dunia bahkan stres ditempat kerja bisa membebani perusahaan.
Di zaman kemajuan di segala bidang seperti sekarang ini menuntut manusia untuk mempunyai kinerja yang lebih baik. Peralatan kerja semakin modern dan efisien, dan di lain pihak beban kerja di satuan-satuan organisasi juga semakin bertambah sehingga menuntut energi karyawan lebih besar dari sebelumnya. Dampak dari fenomena ini adalah stres kerja yang meningkat.
Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda perusahaan pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, jika karyawannya bekerja tidak produktif, dalam artian karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moril yang rendah serta mengalami stres kerja.
Stres Kerja dapat diartikan sebagai tekanan yang dirasakan karyawan karena tugas-tugas pekerjaan tidak dapat mereka penuhi. Artinya, stres muncul saat karyawan tidak mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan-tuntutan pekerjaan. Stres kerja merupakan aspek yang penting bagi perusahaan terutama keterkaitannya dengan kinerja karyawan. Perusahaan harus memiliki kinerja, kinerja yang baik/tinggi dapat membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila kinerja menurun dapat merugikan perusahaan. Oleh karena itu kinerja karyawan perlu memperoleh perhatian antara lain dengan jalan melaksanakan kajian berkaitan dengan variabel stres kerja.
Di dalam lingkungan kerja, ketegangan yang sering dialami oleh karyawan akan mengganggu situasi kerja serta konsentrasi dalam menyelesaikan tugasnya. Keadaan itu bisa mengakibatkan menurunnya prestasi kerja yang tentunya sangat merugikan diri karyawan dan perusahaan. Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial juga sangat berpotensial menimbulkan kecemasan, seperti Selain tekanan yang berasal dari kondisi pekerjaan, masalah peran, faktor interpersonal, pengembangan karir, struktur organisasi, dan tampilan rumah-pekerjaan juga sangat berpotensial menimbulkan kecemasan.
Beratnya tugas dan tantangan yang dihadapi seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya memungkinkan munculnya tekanan yang dialami yang bersumber dari pekerjaan yang disebut sebagai stressor kerja. Apakah jenis stressor tersebut berasal dari lingkungan kerja itu sendiri, dari luar lingkungan kerja maupun dari tipe kepribadian yang secara teroritis telah terbukti dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit yang berkaitan dengan stres kerja.
Bahaya stres diakibatkan karena kondisi kelelahan fisik, emosional (psikologis) dan mental (perilaku) yang disebabkan oleh adanya keterlibatan dalam waktu yang lama dengan situasi yang menuntut secara emosional. Proses berlangsung secara bertahap, akumulatif, dan lama kelamaan menjadi semakin memburuk. Dalam jangka pendek, stres yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dari pihak perusahaan membuat karyawan menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan frustasi menyebabkan karyawan bekerja tidak optimal. Dalam jangka panjang, karyawan tidak dapat menahan stres kerja maka ia tidak mampu lagi bekerja diperusahaan. Pada tahap yang semakin parah, stres bisa membuat karyawan menjadi sakit atau bahkan akan mengundurkan diri (Resign).
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan nasional yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia (BUMN). PT Garuda Indonesia bergerak dibidang jasa penerbangan domestik dan internasional, selain jasa penerbangan bagi penumpang, maskapai ini juga menyediakan jasa penerbangan bagi barang atau disebut kargo melalui Garuda Indonesia Cargo. Garuda adalah nama burung mitos dalam lagenda pewayangan. Sejak juni 2007, maskapai ini bersama maskapai Indonesia lainnya, dilarang menerbangi rute Eropa karena alasan keselamatan, namun larangan ini dicabut dua tahun kemudian, tahun 2009, setahun sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikassi dari IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA, yang berarti bahwa Garuda telah seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris. Pada 11 Desember 2014, maskapai ini dinilai sebagai 5-star airline oleh review maskapai perusahaan internasional Skytrax.
Sejalan dengan hal tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa stres dalam bekerja pada kantor PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar pasti akan terjadi pada setiap karyawan/pekerja. Mereka mengalami stres karena pengaruh dari pekerjaan itu sendiri maupun lingkungan tempat kerja. Seseorang yang mengalami stres dalam bekerja tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Disinilah muncul peran dari perusahaan untuk memperhatikan setiap kondisi kejiwaan (stres) yang dialami oleh pekerjanya. Sebab itu penting bagi perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Makassar untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan menciptakan kenyamanan kerja mengurangi beban stres.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan Suvervisor dan pimpinan masing-masing divisi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar, dapat disimpulkan bahwa dalam karakteristik pekerjaan sebagai karyawan di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar terdapat berbagai macam kondisi pekerjaan yang dapat menyebabkan stres (stressor kerja) yaitu : beban kerja yang berlebihan, berorientasi kerja pada pencapaikan target atau omset, pekerjaan yang monoton dan masalah peran. Hal ini memungkinkan karyawan terserang stres kerja. Stres kerja yang dialami oleh karyawan ditakutkan berdampak buruk bukan berdampak positif terhadap kinerja, sehingga usaha pencapaikan kinerja karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar bisa terganggu. Dan terdapat maslah dalam hal kinerja karyawan, terutama dalam masalah waktu menyelesaikan pekerjaan, karena sering terjadi adanya penyalahgunaan waktu kerja, ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan masalah peran.
Dalam kehidupan manusia selalu mengadakan bermacam-macam aktifitas. Salah satu aktifitas itu diwujudkan dalam gerakan-gerakan yang dinamakan kerja. Bekerja mengandung arti melaksanakan suatu tugas yang diakhiri dengan buah karya yang dapat dinikmati oleh manusia yang bersangkutan atau manusia lainya. Masalah stres adalah masalah yang akhir-akhir ini sering dibicarakan, dan posisinya sangat penting dalam kaitannya dengan produktifitas kerja karyawan. Stres Kerja merupakan salah satu masalah yang serius di dunia bahkan stres ditempat kerja bisa membebani perusahaan.
Di zaman kemajuan di segala bidang seperti sekarang ini menuntut manusia untuk mempunyai kinerja yang lebih baik. Peralatan kerja semakin modern dan efisien, dan di lain pihak beban kerja di satuan-satuan organisasi juga semakin bertambah sehingga menuntut energi karyawan lebih besar dari sebelumnya. Dampak dari fenomena ini adalah stres kerja yang meningkat.
Karyawan dan perusahaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Karyawan memegang peran utama dalam menjalankan roda kehidupan perusahaan. Apabila karyawan memiliki produktivitas dan motivasi kerja yang tinggi, maka laju roda perusahaan pun akan berjalan kencang, yang akhirnya akan menghasilkan kinerja dan pencapaian yang baik bagi perusahaan. Di sisi lain, bagaimana mungkin roda perusahaan berjalan baik, jika karyawannya bekerja tidak produktif, dalam artian karyawan tidak memiliki semangat kerja yang tinggi, tidak ulet dalam bekerja dan memiliki moril yang rendah serta mengalami stres kerja.
Stres Kerja dapat diartikan sebagai tekanan yang dirasakan karyawan karena tugas-tugas pekerjaan tidak dapat mereka penuhi. Artinya, stres muncul saat karyawan tidak mampu memenuhi apa yang menjadi tuntutan-tuntutan pekerjaan. Stres kerja merupakan aspek yang penting bagi perusahaan terutama keterkaitannya dengan kinerja karyawan. Perusahaan harus memiliki kinerja, kinerja yang baik/tinggi dapat membantu perusahaan memperoleh keuntungan. Sebaliknya, bila kinerja menurun dapat merugikan perusahaan. Oleh karena itu kinerja karyawan perlu memperoleh perhatian antara lain dengan jalan melaksanakan kajian berkaitan dengan variabel stres kerja.
Di dalam lingkungan kerja, ketegangan yang sering dialami oleh karyawan akan mengganggu situasi kerja serta konsentrasi dalam menyelesaikan tugasnya. Keadaan itu bisa mengakibatkan menurunnya prestasi kerja yang tentunya sangat merugikan diri karyawan dan perusahaan. Persaingan dan tuntutan profesionalitas yang semakin tinggi menimbulkan banyaknya tekanan-tekanan yang harus dihadapi individu dalam lingkungan kerja. Selain tekanan yang berasal dari lingkungan kerja, lingkungan keluarga dan lingkungan sosial juga sangat berpotensial menimbulkan kecemasan, seperti Selain tekanan yang berasal dari kondisi pekerjaan, masalah peran, faktor interpersonal, pengembangan karir, struktur organisasi, dan tampilan rumah-pekerjaan juga sangat berpotensial menimbulkan kecemasan.
Beratnya tugas dan tantangan yang dihadapi seorang karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya memungkinkan munculnya tekanan yang dialami yang bersumber dari pekerjaan yang disebut sebagai stressor kerja. Apakah jenis stressor tersebut berasal dari lingkungan kerja itu sendiri, dari luar lingkungan kerja maupun dari tipe kepribadian yang secara teroritis telah terbukti dapat menyebabkan seseorang menderita penyakit yang berkaitan dengan stres kerja.
Bahaya stres diakibatkan karena kondisi kelelahan fisik, emosional (psikologis) dan mental (perilaku) yang disebabkan oleh adanya keterlibatan dalam waktu yang lama dengan situasi yang menuntut secara emosional. Proses berlangsung secara bertahap, akumulatif, dan lama kelamaan menjadi semakin memburuk. Dalam jangka pendek, stres yang dibiarkan begitu saja tanpa penanganan yang serius dari pihak perusahaan membuat karyawan menjadi tertekan, tidak termotivasi, dan frustasi menyebabkan karyawan bekerja tidak optimal. Dalam jangka panjang, karyawan tidak dapat menahan stres kerja maka ia tidak mampu lagi bekerja diperusahaan. Pada tahap yang semakin parah, stres bisa membuat karyawan menjadi sakit atau bahkan akan mengundurkan diri (Resign).
PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk adalah maskapai penerbangan nasional yang dimiliki oleh pemerintah Indonesia (BUMN). PT Garuda Indonesia bergerak dibidang jasa penerbangan domestik dan internasional, selain jasa penerbangan bagi penumpang, maskapai ini juga menyediakan jasa penerbangan bagi barang atau disebut kargo melalui Garuda Indonesia Cargo. Garuda adalah nama burung mitos dalam lagenda pewayangan. Sejak juni 2007, maskapai ini bersama maskapai Indonesia lainnya, dilarang menerbangi rute Eropa karena alasan keselamatan, namun larangan ini dicabut dua tahun kemudian, tahun 2009, setahun sebelumnya, maskapai ini telah menerima sertifikassi dari IATA Operational Safety Audit (IOSA) dari IATA, yang berarti bahwa Garuda telah seluruhnya memenuhi standar keselamatan penerbangan internasional. Garuda juga merupakan sponsor SEA Games 2011 dan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan Liverpool FC Inggris. Pada 11 Desember 2014, maskapai ini dinilai sebagai 5-star airline oleh review maskapai perusahaan internasional Skytrax.
Sejalan dengan hal tersebut, tidak dapat dipungkiri bahwa stres dalam bekerja pada kantor PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar pasti akan terjadi pada setiap karyawan/pekerja. Mereka mengalami stres karena pengaruh dari pekerjaan itu sendiri maupun lingkungan tempat kerja. Seseorang yang mengalami stres dalam bekerja tidak akan mampu menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Disinilah muncul peran dari perusahaan untuk memperhatikan setiap kondisi kejiwaan (stres) yang dialami oleh pekerjanya. Sebab itu penting bagi perusahaan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Makassar untuk memenuhi kebutuhan karyawan dan menciptakan kenyamanan kerja mengurangi beban stres.
Berdasarkan wawancara yang peneliti lakukan dengan Suvervisor dan pimpinan masing-masing divisi PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar, dapat disimpulkan bahwa dalam karakteristik pekerjaan sebagai karyawan di PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar terdapat berbagai macam kondisi pekerjaan yang dapat menyebabkan stres (stressor kerja) yaitu : beban kerja yang berlebihan, berorientasi kerja pada pencapaikan target atau omset, pekerjaan yang monoton dan masalah peran. Hal ini memungkinkan karyawan terserang stres kerja. Stres kerja yang dialami oleh karyawan ditakutkan berdampak buruk bukan berdampak positif terhadap kinerja, sehingga usaha pencapaikan kinerja karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar bisa terganggu. Dan terdapat maslah dalam hal kinerja karyawan, terutama dalam masalah waktu menyelesaikan pekerjaan, karena sering terjadi adanya penyalahgunaan waktu kerja, ketidaktepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya, dan masalah peran.