Analisis Data Pengaruh Fasilitas Kerja dan Penghargaan Terhadap Kinerja Karyawan

Tugas Akhir - Analisis Data Pengaruh Fasilitas Kerja dan Penghargaan Terhadap Kinerja Karyawan

Untuk menguji hipotesis yang sudah dirumuskan peneliti menggunakan analisis regresi linier berganda.
1. Analisis Regresi Berganda
Analisis Regresi merupakan metode analisis yang tepat ketika penelitian melibatkan satu variabel terikat yang diperkirakan berhubungan dengan satu atau lebih variabel bebas, (Hair Anderson Tatham Black, 1995 dalam Sofyan Yamin dan Heri Kurniawan, 2009:81).
Berdasarkan uraian diatas penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu Fasilitas Kerja (X1), dan Penghargaan (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y). Adapun bentuk persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y : Kinerja Karyawan
a : Intercept (konstanta)
b1 : Koefisien regresi untuk X1
X1 : Fasilitas Kerja
b2 : Koefisien regresi untuk X2
X2 : Penghargaan
e : Nilai residu

2. Uji Koefisiensi Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada table model summeryb dan tertulis R square. Namun untuk regresi linier berganda sebaliknya menggunakan R square yang sudah disesuaikan atau tertulis adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian.
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dalam kenyataan nilai adjusted R square dapat bernilai negatif, walaupun yang dikehendaki bernilai positif. Jika dalam uji empiris didapat nilai adjusted R square (R2) negatif, maka nilai adjusted R square (R2) dianggap nol, (Gujarati, 2003 dalam Ghozali, 2011:97).

3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Kuncoro (2003:219) menjelaskan bahwa Uji statistik F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel pada derajat kesalahan 5% (α = 0.05). Apabila nilai Fhitung ≥ dari nilai Ftabel, maka berarti variabel bebasnya secara serempak memberikan pengaruh yang bermakna terhadap variabel terikat atau hipotesis pertama diterima.

4. Uji Parsial ( Uji T )
Kuncoro (2003:218) menjelaskan bahwa Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat. Kemudian, bila membandingkan nilai t hitung dan nilai t tabel, jika hilai t hitung lebih tinggi dibanding nilai t tabel dengan tingkat signifikansi (α) = 0.05, itu berarti kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen (Kuncoro, 2003:219).
Uji ini dapat sekaligus digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh masing-masing variabel bebas tersebut yang mempengaruhi kinerja karyawan, dengan melihat nilai-nilai t masing-masing variabel. Berdasarakan nilai t, maka dapat diketahui variabel bebas mana yang dominan mempengaruhi variabel terikat.

5. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan tingkatan kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 1996:60). Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan, apabila dapat mengungkapkan data variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah dengan uji Pearson Correlation. Pengujian validitas data dapat diperoleh dengan cara mengkorelasikan skor yang diperoleh pada setiap item pertanyaan dengan skor total dari masing-masing konstruk.

6. Uji Realibilitas
Realibilitas menunjukan pada suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik (Arikunto, 1996:170). Realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Pengukuran realibilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :
a. Repeated Measure atau pengukuran ulang, Disini seseorang akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya.
b. One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukuran hanya dilakukan satu kali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach’s Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbeach Alpha> 0,60 (Ghozali, 2011:48).

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel